Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
kali ini
saya akan membahas lebih detail tentang Cloud Computing. "Lebih detail"
disini bukan dalam artian sampai ke akar-akar pembahasannya, "lebih
detail" disini maksudnya lebih rinc.
Cloud Computing terdiri dari 2 kata, yaitu Cloud dan Computing. Cloud
jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti awan, sedangkan
Computing yang berasal dari kata Compute jika diartikan ke dalam bahasa
Indonesia memiliki arti perhitungan. Jika kedua kata tersebut
digabungkan maka, Cloud Computing merupakan komputasi atau perhitungan
yang dilakukan di awan. Awan yang dimaksud disini adalah jaringan
internet.
Sejarah Cloud Computing
Pada tahun 1960-an ada seorang tokoh yang bernama
John Mc Carthy, seorang pakar komputasi Massachussetts Institute of
Technology (MIT), menyampaikan visi bahwa “suatu hari nanti komputasi
akan menjadi infrastuktur public seperti listrik dan telepon”. Pada
tahun 1995, pendiri Oracle, Larry Ellison memunculkan ide “Network
Computing” sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat
itu merajai Desktop Computing dengan Windows 95. Ide “Network
Computing” sempat menghangat dengan munculnya beberapa pabrikan seperti
Sun Microsystem dan Novell Netware yang menawarkan Network Computing
client sebagai pengganti desktop.
Pada awal tahun 2000 popularitas Cloud Computing semakin terkenal,
seiring dengan berkembangnya teknologi internet dan semakin banyaknya
teknik untuk mengembangkan perangkat lunak terutama berbasis web. Hingga
pada tahun 2005 mulai muncul nama-nama besar seperti Amazon.com
meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google meluncurkan
Google AppEngine, IBM meluncurkan Blue Cloud Intiative dan masih banyak
yang lainnya. Bahkan Dell pernah mencoma untuk mematenkan istilah Cloud
Computing, namun ditolak oleh otoritas paten Amerika.
Tidak hanya di luar negeri, perusahaan dalam negeri pun ikut serta
meramaikan bisnis di bidang Cloud Computing. PT. Telkom menawarkan dua
layanan aplikasi berbasis Software as a Service. Sigma Cipta Caraka
(anak usaha Telkom) menawarkan layanan aplikasi core banking. Kemudian
bekerjasama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT. Codephile,
Telkom menawarkan layanan e-Office on Demand untuk kebutuhan
korespondensi di dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Syarat Cloud Computing
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi layanan internet untuk dapat dikategorikan sebagai Cloud Computing, diantaranya:
1. Layanan
bersifat On Demand, pengguna hanya membayar apa yang digunakannya saja.
Misal layanan menyediakan 15 fitur, pengguna dapat berlangganan 7 fitur
saja dan hanya membayar untuk 7 fitur tersebut.
2. Layanan sepenuhnya dikelola oleh provider. Pengguna hanya membutuhkan PC atau notebook dan juga koneksi internet.
3. Layanan
bersifat elastic atau scalable, pengguna dapat menambah atau mengurangi
jenis dan kapasitas layanan yang diinginkan kapan saja dan sistem
selalu bisa mengakomodasi terhadap perubahan tersebut.
Dari sisi jenis layanan, Cloud Computing terbagi menjadi 3 jenis layanan, diantaranya:
1. Software as a Service (SaaS)
Software dijadikan sebagai sebuah layanan adalah aplikasi yang diakses
melalui internet yang diinstal pada PC lokal atau pusat data lokal.
Contohnya dapat kita jumpai ketika kita sedang memroses data dengan
Google Docs, contoh lain dapat kita jumpai ketika kita sedang membuat
sketsa atau mengedit gambar dengan deviantart muro, dan masih banyak
lagi contoh lainnya.
2. Platform as a Service (PaaS)
Platform adalah lingkungan software yang digunakan untuk mengembangkan
dan menjalankan aplikasi. Contohnya aplikasi-aplikasi pada Microsoft
Office yang berjalan pada platform Microsoft Windows.
3. Infrasturcture as a Service (IaaS)
Infrastuktur sebagai sebuah layanan adalah provider Cloud menyediakan
infrastuktur online yang memungkinkan pelanggan untuk menyimpan data,
mengembangkan dan menjalankan aplikasi sesuai dengan yang mereka
harapkan. Pengguna IaaS mungkin dapat menyewa sumber daya seperti: Ruang
Server, peralatan jaringan, memori, CPU dan Storage. Contohnya
aplikasi-aplikasi pada Microsoft Office yang berjalan pada platform
Microsoft Windows, dan Microsoft Windows berjalan pada infrastuktur dari
IBM PC yang kompatibel.
Selain dari sisi jenis layanan, ada pula pembagian Cloud Computing
berdasarkan jangkauan layanannya. Berdasarkan jangkauan layanan terbagi
menjadi 3, diantaranya: Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
Kelebihan Cloud Computing
- Tidak dibutuhkan komputer dengan kemampuan cannggih untuk menjalankan web berbasis aplikasi cloud computing, hal ini karena aplikasi berjalan tidak di PC melainkan berjalan di awan (jaringan internet).
- Komputer lebih cepat pada saat booting dan processing, hal ini karena PC memiliki program yang lebih sedikit untuk proses load ke memori.
- Dalam perusahaan besar, dengan Cloud biaya dapat lebih rendah, hal ini karena perusahaan tidak perlu membeli komputer dengan spesfikasi yang tinggi untuk mengolah dan menyimpan data.
- Mengurangi biaya hardware dan perawatan software.
- Tidak perlu membeli perangkat lunak terpisah untuk setiap PC dalam perusahaan.
- Pengguna tidak perlu repot-repot membayar atau mendownload upgrade aplikasi yang digunakan, hal ini karena setiap kali login ke Cloud aplikasi akan mengupdate secara otomatis.
- Dapat melakukan tugas yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kemampuan PC sebelumnya.
- Kapasitas penyimpanan yang hampir tidak terbatas.
- Data yang disimpan akan tetap berada di cloud. Server akan selalu membackup sehingga data tetap aman meski terjadi crash pada PC.
- Dapat menghubungkan komputer Windows ke Cloud dan berbagi dokumen dengan komputer yang sedang menjalankan sistem operasi Mac atau Linux.
- Dokumen yang dibuat oleh aplikasi berbasis web dapat diakses oleh pengguna lain meskipun tidak memiliki aplikasi yang sama.
- Siapa pun dan dimana pun dapat berkerjasama dalam waktu yang sama. Tidak tergantung pada kantor tunggal dan memungkinkan proyek kelompok di lokasi yang berjauhan.
- Dapat diakses dimana saja kita butuhkan. Kita hanya butuh laptop dan koneksi internet.
- Cloud selalu menampilkan dokumen versi terbaru yang kita buat.
- Tidak terganggu oleh keterbatasan suatu PC atau jaringan. Dokumen dan program yang kita buat adalah sama, tidak menghiraukan PC apa yang digunakan.
Kekurangan Cloud Computing
- Cloud tidak dapat dilakukan jika kita tidak terhubung ke internet.
- Aplikasi berbasis web membutuhkan bandwith yang besar. Untuk layanan dial-up, cloud computing tidak optimal ketika digunakan.
- Jika jaringan internet sedang lambat ketika kita sedang mengakses dokumen, maka kita tidak akan dapat akses instan seperti biasa dengan aplikasi desktop.
- Aplikasi cloud yang berbasis web fiturnya tidak selengkap aplikasi desktop.
- Karena semua data ada di cloud. Sudah seberapa aman kan data kita? Mungkinkah data rahasia kita diakses oleh pihak yang tidak berhak?
- Ketika kita sedang off meskipun data tidak akan hilang tetapi kita tidak memiliki cadangan fisik.
Dapat disimpulkan bahwa Cloud Computing adalah layanan teknologi
informasi yang dapat dimanfaatkan atau diakses kapan pun dan dimana pun
oleh penggunanya dengan syarat utama PC (dengan spesifikasi minimal)
terhubung jaringan internet.
Sekian yang dapat saya coba untuk jelaskan kembali tentang Cloud
Computing. Semoga apa yang saya tuliskan disini dapat bermanfaat. Akhir
kata “tiada kesan tanpa komentarmu”, terima kasih dan …
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar